Cilegon, FTUntirta-Pimpinan FT Untirta beserta jajaran lakukan kunjungan ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) pada hari Selasa (1/12). Kunjungan ini merupakan penjajakan Kerjasama bidang teknologi industri di bidang Agro yang nantinya akan dilanjutkan dengan Penandatanganan Kerjasama (PKs). Selain ke BBIA, tim FT Untirta juga melakukan kunjungan ke Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kunjungan pertama adalah ke BBIA. Sampai disana, Tim Fakultas Teknik (FT) yang terdiri dari Dekan FT, Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2, Wakil Dekan 3, beserta jajaran lainnya disambut baik oleh Kepala BBIA, Ir. Siti Rohmah Sireger, MM beserta jajarannya. Dalam sambutannya beliau memberikan respon positif rencana kerjasama dengan FT Untirta mengingat banyaknya kecocokan kedua lembaga dalam hal alat-alat teknologi industri. Beliau juga memperkenalkan penelitian-penelitian yang sedang dikembangkan oleh tim riset BBIA.
Prof. Dr.-Ing. Asep Ridwan selaku Dekan Fakultas Teknik menyebutkan lingkup kerjasama ini adalah seputar Program Kampus Merdeka yang nantinya mahasiswa FT Untirta bisa melakukan magang dalam bentuk riset mahasiswa program kampus merdeka di BBIA, selain itu BBIA dan Fakultas Teknik juga akan melakukan Riset Bersama dengan memanfaatkan labolatorium dan SDM dari masing-masing lembaga.
Setelah dari BBIA, Rombongan FT Untirta melanjutkan perjalanan menuju IPB. Kunjungan ini disambut baik oleh Dr.Ir. Aceng Hidayat, MT. selaku Sekretaris Institut beserta timnya. Dekan Fakultas Teknik menyebutkan kunjungan ke IPB ini dilaksanakan dalam rangka Benchmarking terkait implementasi green campus. IPB yang sudah menerapkan green kampus semenjak tahun 2015 menjadi percontohan untuk Fakultas Teknik yang selama satu tahun ini juga menerapkan green kampus.
Di IPB, Tim Fakultas Teknik diajak berkeliling lingkungan kampus IPB Dramaga untuk melihat proyek Green yang sudah dilakukan oleh IPB, salah satunya yaitu sumur resapan dan danau yang merupakan upaya infrastruktur green dalam konservasi air, sehingga air tidak akan kering meski musim kemarau. Selain itu ada juga pengolahan kompos dari sampah organik yang dicampur dengan kotoran serta ada juga teknologi Eco Incenerator yang merubah sampah plastik menjadi arang kemudian dicetak menjadi paving block.
Menurut keterangan Dekan Fakultas Teknik, Rektor IPB berpendapat saat menerapkan green kampus kendala yang sering dihadapi yaitu budaya dari orang-orang yang akan melaksanakan, seperti masih suka membuang sembarangan dan tidak menjaga lingkungan.