adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Cilegon bersama dengan Fakultas Teknik (FT) Untirta gelar drill simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di kampus Cilegon Banten.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 18 sampai dengan 19 Febuari 2020, disaksikan oleh para unsur pimpinan dari kedua lembaga baik FT Untirta maupun BPBD kota Cilegon, diikuti oleh peserta yang merupakan delegasi dari palang merah Indonesia (PMI), desa tangguh bencana (Destana), taruna siaga bencana (Tagana), FT Untirta dan Fakultas Kedokteran (FK) Untirta.
Dekan FT Untirta Prof. Dr. –Ing. H. Asep Ridwan, ST., MT., IPM menyampaikan drill simulasi bencana ini untuk pertama kalinya digelar di kampus FT, menurutnya kegiatan ini sangat bagus, merasa bersyukur bisa bekerjasama dengan BPBD kota Cilegon, Beliau menerangkan kerjasama antara BPBD kota Cilegon dengan FT Untirta sangat strategis, FT membantu penyelenggaraan drill dari fasilitas/tempat dan sumber daya ahli yang kompeten dibidang kebencanaan gempa bumi, kebakaran, tsunami dsb, adapun menurutnya dengan kegiatan ini FT Untirta bisa mengevaluasi kekurangan terkait fasilitas keselamatan yang ada, pada akhir katanya beliau berharap kepada sivitas Untirta yang telah mengikuti kegiatan ini baik dimulai dari tenaga kependidikan maupun tenaga pendidik (dosen) jika terjadi kebencanaan sudah siap dan menjadi orang yang terdepan dalam bidang rescue dan evakuasi. Gayatra Lubay, SE selaku Kepala Bidang (Kabid) kesiapsiagaan bencana BPBD kota Cilegon menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberi pembekalan penaggulangan bidang kebencanaan kepada peserta yang pada khususnya petugas BPBD dan berwenang lainnya, jadi jika bencana benar terjadi mengetahui harus melakukan langkah langkah prosedural yang benar, harapannya peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa menularkan ilmu yang telah didapatnya kepada orang lain, sehingga masyarakat Cilegon seluruhnya mengetahui cara menghadapi dan menanggulangi bencana alam.
Pada hari pertama peserta dibekali materi terkait kebencanaan dan penanganan medis untuk kasus kebencanaan dengan instruktur Dr. Romi Wiryadinata., M.Eng dan Pak Abdul hakim, serta materi pelatihan scenario dan drill lapangan oleh Yayan Hariadi, ST., MT dan tim observer. Adapun pada hari kedua peserta drill menjalankan skenario yang telah ditentukan, seperti yang dituturkan oleh Yayan Hariadi, ST., MT, pada pagi hari yang cerah, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar diarea banten dan sekitarnya. Badan meteorology klimatologi dan geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa dengan kekuatan 8,9 magnitudo jam 08.11 WIB dititik episentrum selat sunda pada titik 7,36 LS – 106,03 BT dengan sekala guncangan atau intensitas 6-7 MMI dan kedalaman 10 km serta berpotensi tsunami, sementara itu di lingkungan fakultas teknik untirta sudah ada beberapa gedung dan kantin yang roboh atapnya, ada beberapa orang terjebak di reruntuhan karena gempa tersebut, para peserta drill melakukan evakuasi mandiri di lingkungan kampus FT Untirta seperti diantaranya evakuasi di 4 gedung (Gd) FK, Gd. Centre Of Excellent, Gd. Dekanat dan Kantin FT Untirta.
Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi dan ditemukan fakta lapangan bahwa diketahui bahwa faktor kesuksesan dari drill dari masing-masing kelompok dalam evakuasi mandiri yaitu kekompakan tim, kecepatan, dan komunikasi satu komando dalam tim untuk agar penanganan korban cepat dan tepat.