Tingkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, FT Untirta Lakukan Pelatihan SMK3

Cilegon, FTUntirta – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan Pelatihan Kesehatan dan Kesehatan Kerja (K3) di ruang Gedung U lt. 2 Kampus Fakultas Teknik Untirta yang dilaksanakan pada Senin (27/06) lalu. Acara ini diikuti oleh seluruh Kepala Lab FT, Assisten Lab dan Kabag di lingkungan kampus FT Untirta.

Menurut keterangan Dr. Ade Sri Mariawati, ST., MT. Dosen Teknik Industri selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi di Fakultas Teknik yang mana saat ini Fakultas Teknik sudah membentuk satuan K3 “Insya allah selanjutnya dengan pelatihan ini selain kita memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan pentingnya K3 ditempat kerja, sekalian kami juga melatih para satgas dan juga memberi informasi kepada para pengelola laboratorium dan asisten laboratorium untuk selalu melakukan pencegahan terhadap potensi potensi bahaya baik yang ada di kelas dan yang ada di laboratorium” ucapnya. Selain memberikan materi tentang bagaimana melakukan pencegahan dan menerapkan keselamatan kerja di lingkungan FT Untirta, pelatihan tersebut juga diisi dengan praktek bagaimana menggunakan APAR atau Alat Pemadam Api Ringan.

Unit satuan K3 yang dibentuk oleh Fakultas Teknik Untirta bertugas mengedukasi warga fakultas teknik tentang pentingnya pengetahuan keselamatan ditempat kerja serta melakukan pengecekan apakah peralatan K3 yang disediakan di Fakultas Teknik susah sesuai dengan ketentuan. “Disini kita juga mencoba membuat jalur jalur evakuasi serta safety induction bagi visitor ataupun warga fakultas teknik agar mereka mengetahui dimana saja pelaralatan K3 disediakan dan apa saja yang harus dilakukan untuk penanganan pertama jika terjadi kecelakaan” terangnya.

Beliau berharap dengan kegiatan ini seluruh warga FT Untirta bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan komitmen untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja. Beliau juga berharap agar APAR yang ada di kampus FT Untirta bisa dikelompokan sesuai dengan jenis potensi bahayanya agar bisa digunakan secara lebih optimal.