Serang, 27 Oktober 2024-Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali mencatatkan pencapaian luar biasa dengan dikukuhkannya tiga dosen sebagai Guru Besar. Acara pengukuhan yang berlangsung di di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Di antara guru besar yang baru dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Rahmayetty, ST., MT., Prof. Dr. Ing Anton Irawan, S.T., M.T., Prof. Teguh Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., mereka sekaligus Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Untirta. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Senat Untirta Prof. Dr. H. Rudi Zulfikar, S.E. Akt., M.M., M.Si., dan dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T, Sekretaris Senat, anggota Senat, Dekan, Wakil Dekan, Para Kepala UPA, Kabag, Pokja Kabiro, Staf dan tamu undangan, menandai pencapaian prestisius dalam dunia pendidikan tinggi.
Prof. Rahmayetty memaparkan penelitian bertajuk “Potensi Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Aren sebagai Medium Sintesis Biomaterial yang Ramah Lingkungan”. Ia menyoroti urgensi mengembangkan plastik berbasis bio, yakni cellulose acetate (CA), sebagai pengganti plastik konvensional. “Penggunaan plastik berbasis bio ini mampu mengurangi ketergantungan kita pada sumber daya berbasis fosil serta mengatasi masalah penumpukan sampah plastik yang sulit terurai,” ungkapnya.
Prof. Anton membawa tema “Torefaksi Biomassa sebagai Strategi Optimalisasi Potensi Energi Terbarukan di Indonesia”, berfokus pada biomassa sebagai solusi transisi energi yang mendukung komitmen Indonesia dalam Perjanjian Paris untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. “Proses torefaksi yang kami kembangkan membantu memaksimalkan energi dalam biomassa, yang potensinya di Indonesia sangat besar,” ujar Prof. Anton.
Prof. Teguh membahas riset tentang “Zeolit sebagai Katalis dalam Produksi Bahan Kimia Hijau dan Adsorben pada Pengolahan Limbah Cair”, yang berpotensi menopang industri kimia hijau. “Zeolit, khususnya zeolit alam, dapat dioptimalkan sebagai katalis yang ramah lingkungan, membantu mengurangi pencemaran limbah cair industri,” jelas Prof. Teguh, menekankan pentingnya rekayasa zeolit untuk mendukung teknologi proses berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, Rektor Untirta Prof. Ir. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., mengukuhkan langsung penyematan guru besar dan ia berharap pengukuhan ini membawa motivasi bagi para akademisi lain di Untirta untuk mengikuti jejak menjadi guru besar pada bidangnya. “Hari ini momentum yang penuh kebanggaan, kebahagiaan, rasa haru dan penuh inspirasi. Dari enam orang tadi saya kira ini sangat dibutuhkan untuk berkontribusi bagi kemajuan Indonesia di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Mas Gibran dan Kabinet Merah Putih-nya,” ungkapnya.
Pengukuhan ini mengukuhkan posisi Untirta sebagai institusi yang berkomitmen pada pengembangan inovasi teknologi hijau, memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.