Serang, 3 Agustus 2024 – Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali mencatatkan pencapaian luar biasa dengan dikukuhkannya tiga dosen sebagai Guru Besar. Acara pengukuhan yang berlangsung di di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, ini dihadiri oleh segenap sivitas akademika dan tamu undangan, menandai pencapaian prestisius dalam dunia pendidikan tinggi.
Prof. Jayanudin, yang kini menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Biomaterial untuk Sistem Pengantaran. Prof. Jayanudin menuturkan dalam pidato pengukuhannya terkait dengan Biomaterial sistem pengantaran pada pupuk urea. “Kemampuan tanaman menyerap nutrisi itu sampai pada 30-35 persen sementara nitrogen tidak terserap berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Nitrogen menjadi nitrat, nitrit, amonia di atas ambang batas bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Efek lain adalah eutrofikasi ekosistem, degradasi kualitas air hilir dan pengembangan kabut fotokimia”, ujarnya.
Prof. Agus Pramono dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Manufaktur Komposit. ” Inovasi material komposit hasil pengembangan kebaruan metode manufaktur dalam menghadapi transisi revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Material komposit yang diproses oleh RPRF dan SIS itu dapat dimanfaatkan untuk pengolahan bahan biomaterial baik itu material implan dan juga untuk kendaraan panser tempur dengan spek yang mendekati spek baja, standarisasi proses, simulasi proses harus dilakukan untuk mensinergikan agar peta penelitian kita terbaca dengan baik , dengan digitalisasi kalibrasi maka harapannya teknologi RPRF dan SIS bisa masuk skala industri terutama di industri wilayah banten dan sekitarnya”, ujarnya.
Prof. Alimuddin, yang dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Kendali. Prof. Alimudin pada pidatonya menjelaskan terkait dengan pengembangan smart control multi-agent era revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 guna mewujudkan tujuan berkelanjutan (SDGs). “Dalam hal ini tentu bagaimana mengontrol pada rumah tropis atau gedung seperti yang sudah diterapkan di Untirta smart energy misalnya di androidnya Pak Rektor bisa memonitoring pencahayaan semua yang ada di kampus Untirta Sindangsari dan ini adalah bagian dari contoh implementasi smart control multi-agent,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Rektor Untirta Prof. Ir. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., mengukuhkan langsung penyematan guru besar dan ia berharap pengukuhan ini membawa motivasi bagi para akademisi lain di Untirta untuk mengikuti jejak menjadi guru besar pada bidangnya.
Adanya pengukuhan ini ia juga berharap membawa perubahan besar bagi Untirta yang tengah berusaha untuk menjadi kampus berbadan hukum (PTNBH) dimana di dalamnya ada banyak Guru Besar yang bisa mengangkat martabat, penambah intelektual kampus, mengembangkan hasanah ilmu pengetahuan dan memajukan Kampus Untirta sebagai menara air peradabadan dengan value JAWARA yani Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius dan Akuntabel.
“Apreasiasi dan selamat kepada para Guru Besar yang baru saja dikukuhkan. Menjadi seorang Guru Besar adalah tanggung jawab yang besar dan harus mumpuni dalam bidang ilmu yang ditekuni. Dengan kerendahan hati kita semua harus termotivasi untuk menjadi pembelajar sepenuh hati sepanjang hayat. Teruslah berkarya dan berinovasi,” harapnya.(Humas Untirta)