Transisi Energi untuk Banten Berkelanjutan: Kolaborasi IESR dan FT Untirta dalam Seminar Publik

Diposting pada

Cilegon, 26 Mei 2025 — Fakultas Teknik Untirta bersama IESR mengadakan seminar publik bertema “Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Pengembangan Transisi Energi di Provinsi Banten” bertempat di Auditorium LT.2 Gedung Dekanat Fakultas Teknik Untirta.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Jayanudin, S.T., M.Eng., yang membuka forum dan memperkenalkan berbagai program di FT Untirta serta menekankan pentingnya kolaborasi pendidikan tinggi dalam menciptakan ekosistem energi berkelanjutan. Jajaran pimpinan fakultas turut hadir, antara lain Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Eng. Ir. Bobby Kurniawan, S.T., M.T., Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Ir. Indar Kustiningsih, S.T., M.T., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Dwinanto, S.T., M.T., para Ketua Jurusan, serta para dosen mahasiswa dari berbagai program studi. Seminar ini dimoderatori oleh Achmad Bahauddin, ST., MT., Ph.D., Ketua Jurusan Teknik Industri Untirta, yang memandu jalannya diskusi secara dinamis.

Seminar menghadirkan pembicara dari berbagai sektor. Andriah Feby Misna, S.T., M.T., M.Sc., Direktur Energi Terbarukan dari Kementerian ESDM RI, membuka sesi dengan pemaparan mengenai tantangan dan perkembangan kebijakan nasional dalam transisi energi. Ia menyampaikan bahwa komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 harus ditopang oleh bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025, yang hanya bisa dicapai melalui keterlibatan semua sektor, termasuk akademisi.

Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Eng. Rocky Alfanz, M.Sc., Dosen Teknik Eektro FT Untirta menyoroti peran Untirta dalam riset PLTS, pengembangan Green Campus, dan kurikulum energi bersih. Untirta diharapkan menjadi pusat kolaborasi antar sektor dan meningkatkan literasi energi masyarakat.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Zidny Ilman dari AESI menjelaskan potensi besar energi surya dan pentingnya peran mahasiswa dalam bisnis PLTS, baik secara teknis maupun non-teknis. Tantangan seperti biaya awal tinggi dan edukasi publik yang rendah mendorong perlunya pelatihan dan riset kolaboratif.

Pemaparan terakhir yaitu oleh Pintoko Aji dari IESR menekankan pentingnya keadilan dalam transisi energi dan distribusi anggaran karbon yang adil. Ia juga mendorong pengembangan ekonomi hijau dan green jobs di sektor energi, transportasi, dan industri.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi melalui pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai implementasi energi terbarukan, kebijakan lokal, hingga peran teknologi dan inovasi dalam pengurangan emisi.

Melalui seminar ini, Fakultas Teknik Untirta dan IESR berupaya membangun kesadaran serta kolaborasi lintas sektor dalam rangka menciptakan masa depan energi yang lebih bersih dan adil. Diharapkan, langkah ini menjadi awal dari keterlibatan aktif mahasiswa, dosen, pemerintah, dan sektor swasta dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia.