ilegon, 4 Agustus 2025 — Prestasi kembali diraih oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Tim yang diketuai oleh Yehezkiel Pedro Abednego berhasil lolos pendanaan insentif Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Capaian ini diraih melalui skema PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (GFT) dengan proposal bertajuk “Net Zero Link: Framework Rantai Pasok Karbon Berbasis Carbon Capture Storage dalam Model Ekonomi Sirkular untuk Seluruh Tatanan Kehidupan.”
Tim yang beranggotakan Armaretha K, M. Fahmi Rahmatulloh, Lidya Oktafrindes E.S., Hani Andini, serta dibimbing oleh Dr. Muhammad Adha Ilhami, S.T., M.T., mengangkat isu krusial perubahan iklim sebagai fokus utama riset. Mereka menyoroti bahwa teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) memang telah dikembangkan secara global, namun hingga kini belum ada kerangka implementasi menyeluruh yang terintegrasi dalam rantai pasok berbasis ekonomi sirkular di Indonesia.
“Perubahan iklim adalah ancaman nyata dengan dampak luas, mulai dari ekologi, kesehatan, hingga ekonomi. Teknologi CCS sudah ada, tapi belum ada sistem untuk mengelola dan mengimplementasikannya secara utuh di Indonesia. Di sinilah fokus kami, bagaimana memetakan penggunaan dan pengolahannya melalui sistem rantai pasok karbon yang berkelanjutan,” ujar Yehezkiel.
Gagasan ini dinilai visioner karena menawarkan solusi strategis bagi Indonesia dalam upaya mencapai target Net Zero Emission, dengan mengintegrasikan pendekatan teknologi CCS dan prinsip ekonomi sirkular. Model yang dikembangkan tim tidak hanya berorientasi pada pengurangan emisi, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan ekonomi dan lingkungan dalam jangka panjang.
Menurut dosen pembimbing, Dr. Muhammad Adha Ilhami, pencapaian ini menjadi bukti semangat dan kapasitas inovatif mahasiswa Teknik Industri Untirta. “Harapannya, gagasan ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi ke depan bisa diimplementasikan sebagai solusi nyata. Ini sejalan dengan konsep futuristik PKM-GFT, yaitu merancang kerangka solusi untuk tantangan besar seperti perubahan iklim,” jelasnya. Ia juga berharap kemenangan ini dapat menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa lain untuk aktif mengikuti kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Keberhasilan tim Teknik Industri Untirta ini sekaligus menegaskan komitmen Fakultas Teknik dalam mendukung pengembangan inovasi yang relevan dengan isu global, sejalan dengan visi Untirta menuju kampus yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.