Jurusan Teknik Elektro Gelar Capacity Building

Diposting pada

Jurusan Teknik Elektro (JTE) Untirta mempunyai visi menuju jurusan yang unggul pada tahun 2020. Untuk mencapai visi tersebut berbagai hal telah dilakukan oleh manajemen JTE Untirta baik fisik maupun non fisik. Secara fisik JTE Untirta telah mempersiapkan dua jenis laboratorium yaitu laboratorium praktikum dan laboratorium riset. Lab. praktikum digunakan untuk melaksanakan praktikum mahasiswa sebagai upaya untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang terkait dengan Teknik Elektro dan menambah pemahaman terhadap materi kuliah. Sedangkan Lab. Riset adalah lab yang disediakan untuk mewadahi aktivitas riset dosen dan mahasiswa. Lab. Riset ini juga dalam rangka meningkatkan budaya meneliti di kalangan mahasiswa dan dosen JTE Untirta. Jika sebelumnya telah dibentuk Student Research Club (SRC), maka Lab. Riset menjadi tempat bagi SRC untuk diskusi dan melakukan riset. Saat ini tersedia tiga ruangan Lab. Riset yang masing-masing diperuntukkan bagi tiga konsentrasi yang ada di JTE Untirta.

 Secara non fisik JTE Untirta juga melakukan langkah-langkah untuk mencapai akreditasi A. Diantaranya adalah peningkatan kapasitas dosen di JTE Untirta. Dosen dalam sebuah perguruan tinggi merupakan kunci kesuksesan. Sebaik apapun kurikulum, jika pelaksananya berkapasitas rendah ketercapaian visi unggul akan terlalu lama. Untuk itu JTE Untirta berusaha memfasilitasi dosen JTE agar kapasitas skill dan keilmuannya meningkat. Dalam rangka program capacity building, JTE Untirta sudah dan akan menyelenggarakan tiga workshop untuk dosen yaitu workshop penulisan publikasi internasional, workshop penulisan buku ajar dan workshop penulisan proposal penelitian. Workshop penulisan jurnal dihadirkan penulis jurnal terbanyak di UI yaitu Dr. Wisnu Jatmiko. Tips beliau dalam menghasilkan banyak publikasi yaitu adanya pasukan riset. Dosen sebagai pembimbing diharapkan memiliki sebuah roadmap riset yang dapat dishare kepada kolega dosen lainnya atau mahasiswa untuk melakukan riset bersama sesuai dengan porsinya. Dibentuknya SRC sejatinya dalam rangka menumbuhkan pasukan riset di JTE Untirta.
Hari ini pada gilirannya, kami menyelenggarakan workshop penulisan buku ajar yang menghadirkan Dr. Abdul Kadir yang sangat produktif menulis buku. Pada saat workshop ini dilaksanakan beliau telah menghasilkan sekitar 300 manuscript. Hal yang menarik adalah ternyata beliau yang dikenal sebagai ahli IT dan komputer ini ternyata juga telah menulis belasan buku tentang tanaman hias. Kata beliau menulis bukanlah ditentukan oleh factor bakat, justru jika berfikir menulis itu sebuah bakat, ia akan merasa tidak punya bakat dan akhirnya tidak akan menulis. Filosofi tetesan air sangat tepat untuk memacu kita untuk menulis. Tetesan air yang terus menerus dapat meubangi batu, maka menulis yang terus menerus akan menghasilkan buku kata beliau.

Memang motivasi menulis sangat beragam, namun motivasi yang paling baik adalah untuk meramal dengan ilmu yang kita bukukan. Buku merupakan karya tertulis yang umurnya dapat lebih panjang dari umur manusia. Buku akan terus digunakan manusia walaupun kita sudah meninggalkan dunia. Jika motivasi orang dalam menulis adalah ingin beramal melalui ilmu, maka ia dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Motivasi seperti inilah yang membuat banyak penulis berhasil memproduksi banyak buku walaupun mereka tergolong orang sibuk. Sifat malaslah yang sesungguhnya menjadi penghalang utama dalam menulis. Orang malas pada umumnya selalu sibuk mencari alasan untuk tidak melakukan hal yang berharga. Semoga kita terhindarkan dari sifat malas terutama dalam menulis sesuatu yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Sebagai orang yang beriman tentunya kita meyakini adalah pembalasan dari setiap amalan kita. Jika kita mampu mendatangkan manfaat baik bagi orang lain, tentunya kita juga akan menerima balasan kebaikan.
Upaya yang dilakukan oleh JTE Untirta dalam mencapai visinya sejauh ini sudah menghasilkan berbagi peningkatan. Pada tahun 2017, JTE Untirta memperoleh nilai tertinggi dalam evaluasi proses belajar mengajar, mahasiswa JTE Untirta menjadi juara 1 dalam lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kota Cilegon dan maju ke tingkat Provinsi Banten. Selain itu satu kelompok mahasiswa JTE mendapatkan hibah PKM. Semoga kedepan tapak-tapak menuju JTE unggul semakin jelas terlihat.